Opini

Hilang dan Mati Pasca 65

2017-11-18T11:12:59+01:00November 15th, 2017|Berita, Opini|

15 November 2017 | Gde Putra | Sumber: Indoprogress.Com Meyakininya mati adalah cara untuk bertahan hidup bagi keluarga korban, agar bisa menghindari pertanyaan-pertanyaan mengenai nasib anggota keluarganya yang hilang. Mereka tak ingin pertanyaan-pertanyaan itu memberatkan langkah mereka saat melewati jalan terjal pasca pembantaian massal 65. Mereka harus berjuang dari nol, dipersulit oleh pemerintah, serta dililit stigma PKI. [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Hilang dan Mati Pasca 65

Menelisik Khazanah Arsip Peristiwa 65

2017-10-16T10:44:50+02:00Oktober 13th, 2017|Opini|

13 October 2017 | Aan Ratmanto REZIM yang tengah berkuasa—di mana pun itu berada—pasti akan selalu melakukan ‘kontrol arsip’ untuk kepentingan politiknya. Ketika rezim itu jatuh—dan digantikan rezim baru—maka runtuhlah pula bangunan itu. Menurut Bambang Purwanto (2006: 52), kejatuhan sebuah rezim akan memunculkan berbagai nilai baru yang menyertainya, dan dengan segera diikuti oleh kebutuhan untuk memiliki [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Menelisik Khazanah Arsip Peristiwa 65

Film G30S untuk milenial: celah rekonsiliasi atau polarisasi?

2017-10-09T12:59:52+02:00Oktober 6th, 2017|Opini|

Ayu Diasti Rahmawati | Oktober 6, 2017 4.38pm WIB Polarisasi atau rekonsiliasi? Film produksi Orde Baru berjudul “Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI” baru-baru ini mengemuka lagi dalam perdebatan publik setelah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memerintahkan “nonton bersama” film tersebut. Presiden Joko Widodo pun turut meramaikan perdebatan melalui usulnya untuk memperbarui film itu agar cocok untuk generasi milenial. Perlu tidaknya film seputar [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Film G30S untuk milenial: celah rekonsiliasi atau polarisasi?

Krisis Kebenaran dalam Kabut Hoax

2017-11-05T08:33:17+01:00Oktober 6th, 2017|Opini|

Jumat, 6 Oktober 2017 Beberapa hari yang lalu sempat ramai di masyarakat, khususnya di pemberitaan media, mengenai kerusuhan dan pengepungan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang dilakukan oleh ratusan orang dari berbagai organisasi massa. Diberitakan bahwa kerusuhan ini dipicu kemarahan massa demonstrasi yang menerima informasi bahwa kegiatan yang dilakukan di YLBHI adalah sebuah ‘seminar [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Krisis Kebenaran dalam Kabut Hoax

Butuh Berapa Lama Indonesia Ungkap Kebenaran?

2017-10-03T22:35:20+02:00Oktober 2nd, 2017|Opini|

Butuh waktu 60 tahun bagi Jerman untuk setuju membuka arsip milik Nazi. Butuh berapa lama Indonesia ungkap kebenaran kasus-kasus HAM, termasuk tragedi 1965? | Opini Monique Rijkers*. Akibat perbuatan Nazi, Jerman "terpojok” untuk bersikap. Untung Jerman memiliki pemimpin yang bersedia meruntuhkan tembok penghalang dan membangun jembatan pemulihan agar keluarga korban dan penyintas bisa mencicipi kebenaran, [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Butuh Berapa Lama Indonesia Ungkap Kebenaran?

Film-film Kiri yang Dikebiri

2017-10-03T21:52:05+02:00Oktober 1st, 2017|Berita, Opini|

Ilustrasi: Edi Wahyono | Minggu, 1 Oktober 2017 Hampir semua film karya sutradara-sutradara yang dicap punya hubungan dengan PKI dimusnahkan. Kini hanya tersisa satu film yang masih bisa ditonton. Ada nama Bachtiar Siagian terselip di antara para penerima Anugerah Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada September 2016. Satu hal yang tak akan mungkin terjadi pada [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Film-film Kiri yang Dikebiri

Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti

2017-10-01T23:17:35+02:00September 30th, 2017|Opini|

Catatan Refleksi Reza Muharam  I Mereka yang  hadir di acara solidaritas 'Asik Asik Aksi: Darurat Demokrasi' - di gedung LBH Jakarta, Minggu 17/09/17 - akan mengenang satu momen dimana Ananda Badudu (eks grup Banda Neira) dengan teguh menyanyikan lagu ini hingga nada terakhir. Dan itu terjadi di saat segerombolan massa beringas yang digerakkan oleh hoax [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti

Jalan Pedang | *Dandhy Dwi Laksono

2017-09-28T02:23:57+02:00September 28th, 2017|Opini|

“Komunisme mengajarkan untuk menentang kapitalisme, itu tercakup di dalam Islam. Saya menerangkan hal itu sebagai (seorang) muslim dan komunis,” tulis Haji Misbach di koran "Soeara Moeslimin"1926. ________________ Dalam sejarah republik, yang disebut pemberontakan itu tak hanya dilakukan PKI. Ulama, tentara dan jenderal (ini yang paling banyak), serta kaum intelektual, semua pernah memberontak dengan alasan masing-masing. [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Jalan Pedang | *Dandhy Dwi Laksono

Provokasi Isu dan Memburuknya Kebebasan Berekspresi Perempuan

2017-09-28T01:29:24+02:00September 27th, 2017|Opini|

Oleh: Luviana   Jakarta - Rasa ketakutan untuk berkumpul atau mengadakan acara. Jika mengadakan acara, maka sewaktu-waktu bisa dibubarkan. Inilah rasa ketakutan yang menyergap beberapa anak-anak muda sejak pengepungan yang dilakukan di LBH Jakarta pada 16-17 September 2017 lalu. Di luar itu, pembubaran agenda-agenda diskusi festival belok kiri, diskusi 65, diskusi keberagaman agama, pemutaran film [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Provokasi Isu dan Memburuknya Kebebasan Berekspresi Perempuan
Go to Top