Lima tengkorak yang diduga korban Peristiwa 1965 ditemukan di sebuah sumur di Jembrana. Salah seorang penduduk mengaku telah menyaksikan pembuangan jenazah-jenazah 50 tahun yang lalu.

Sejumlah tengkorak tulang manusia yang ditemukan saat penggalian sumur di Desa Baluk, Kabupaten Jembrana, Bali, diduga sebagai korban peristiwa PKI tahun 1965. “Ada informasi, sumur itu sudah ada sejak lama, yang dulunya digunakan untuk membuang jenazah korban G30S/PKI. Saya menggalinya lagi, setelah ada petunjuk dari ‘orang pintar’, agar tidak timbul masalah gaib,” kata Wayan Nantrem, pemilik kebun, sekaligus yang berinisiatif menggali sumur tersebut, di Negara, Sabtu (4/7).

Ia mengatakan, saat penggalian dimulai Jumat (3/7) sore, ditemukan lima tengkorak kepala manusia pada kedalaman 9,5 meter. Menurutnya, dari cerita yang berkembang di masyarakat, setelah digunakan untuk membuang korban G30S, sumur tersebut ditimbun sehingga tidak diketahui posisinya.

“Saya menggali tepat di sumur tersebut atas petunjuk orang pintar. Tulang manusia yang ditemukan langsung saya bungkus dengan kain putih,” ujar warga Dusun Anyar, Desa Baluk ini.
Ia mengaku, selama ini sering sakit-sakitan dan tidak kunjung sembuh meskipun sudah berobat kemana-mana. Setelah mendapatkan petunjuk dari “orang pintar”, ia bertanya kepada orang lanjut usia di kampungnya, untuk menanyakan kebenaran kebun miliknya pernah digunakan untuk membuang jenazah korban Peristiwa G30S.

Beberapa orang pintar yang ditemuinya mengatakan penyebab sakitnya karena kebun miliknya reged (kotor). Di tempat tersebut terdapat sebuah sumur yang dijadikan tempat pembuangan mayat yang dibunuh secara masal.

“Berbekal petunjuk dari orang pintar tersebut, dia (Nantrem) kemudian berusaha menanyakan kepada orang-orang yang lebih tua yang terlibat langsung dengan peristiwa pembantaian PKI di desa tersebut,” terang Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (4/7) kemarin.

“Mereka membenarkan, bahkan salah satunya mengaku melihat langsung pembuangan jenazah tersebut. Karena sudah puluhan tahun, posisi sumur tidak langsung saya temukan. Baru setelah penggalian ke empat, ditemukan,” tuturnya.

Sejumlah pelaku peristiwa yang ditemuinya membenarkan hal itu. Bahkan seorang saksi mengatakan, bahwa salah seorang anggota PKI bernama Nginten, warga Desa Baluk –- dibunuh dan dibuang di situ.

Mendapatkan laporan temuan tengkorak manusia ini, Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar Harry Hariadi langsung menuju ke lokasi, dengan membawa tim identifikasi. Dari identifikasi yang dilakukan di ruang jenazah RSU Negara, identitas kelima tengkorak tersebut tidak diketahui, namun dipastikan orang dewasa.

Setelah sesaat berada di RSU Negara, kepolisian kembali menyerahkan tengkorak manusia tersebut kepada dusun adat setempat, untuk diaben (kremasi). “Sudah kami serahkan kembali ke adat untuk diurus sebagaimana mestinya. Rencananya tengkorak tersebut akan diaben oleh warga serta pemilik tanah,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra. (Sumber Beritasatu.com, 4 Juli 2015)

This post is also available in: English