Peluncuran Memoar Mia Bustam – Mutiara Kisah Masa Lalu

Bersama:

  • Henny Supolo (pegiat pendidikan keberagaman)
  • Peter Carey (Sejarawan),
  • Johanes Christiono (pemerhati sejarah Semarang)

 

MUTIARA KISAH MASA LALU
Mia Bustam

Penerbit ULTIMUS
Cetakan 1, Desember 2024
xxvi, 302 hlm. ; 21 cm.
ISBN 978-623-88524-9-9

Komentar dan Endorsement:

Mia Bustam mengajarkan kita bahwa setiap kehidupan, betapa pun tampaknya kecil atau tidak penting, memiliki tempat dalam sejarah.
Hilmar Farid

Tulisan-tulisan Bu Mia kini akan menjadi monumen sub specie aeternitatis bagi seorang wanita Jawa yang luar biasa, dan seorang perempuan perkasa Indonesia modern yang luar biasa.
Peter Carey

Yang paling mengesankan bagi saya adalah gaya penulisan Ibu Mia yang penuh keterbukaan dan kepolosan. Seorang perempuan Jawa mencurahkan hati dan pikirannya, kenangan manis maupun pahit, serta kegundahannya menghadapi tantangan hidup.
Isna Marifa

Karya Mia Bustam adalah alat untuk memperjuangkan hak perempuan, mengeksplorasi identitas, dan meruntuhkan konstruksi patriarkal yang menghambat kebebasan individu.
Ita Fatia Nadia

Tak diragukan lagi, penerbitan buku memoar keempat Mia Bustam, Mutiara Kisah Masa Lalu, menabalkan tetraloginya sebagai ego-documents (penulisan bersifat autobiografis seperti memoar, catatan harian, maupun catatan perjalanan) terbanyak sejauh ini yang dihasilkan dalam khazanah historiografi modern perempuan Indonesia.
F.X. Domini B.B. Hera

Pada akhirnya tulisan Yang Mia ini merupakan warisan karya sejarah dan sastra yang penting, yang tidak hanya tertuju kepada putra-putri dan cucunya, melainkan kepada kita.
Ruth Indiah Rahayu

[Tinjauan Buku – Resensi] Memoar-memoar (Tetralogi Memoar) Mia Bustam : Mutiara Kisah Masa Lalu (4), Kelindan Asa dan Kenyataan (3), Dari Kamp ke Kamp (2), Sudjojono dan Aku (1)

This post is also available in: Indonesian