Situasi represif tentang paham Komunis, sampai sejauh ini masih tetap dihidupkan. Seorang penyair dari Kendal Jawa Tengah, didatangi ormas Pemuda Pancasila karena dituduh mengunggah atribut PKI di akun facebook-nya.
KENDAL – Rumah penyair Kendal Jawa Tengah, Kelana, di kelurahan Bugangin Kendal, didatangi anggota organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila, Sabtu (30/5/2015). Kedatangan sejumlah anggota Pemuda Pancasila itu dikawal ketat oleh petugas dari Polres Kendal.
Tujuan kedatangan Ormas Pemuda Pancasila tersebut untuk meminta keterangan kepada penyair yang juga aktivis itu terkait dengan acara diskusi kebangkitan nasional dan politik kooptasi feodal Jawa dalam revolusi di Gedung NU Kendal pada 23 Mei lalu. Namun, mereka tidak menjumpai Kelana di rumahnya.
Foto kegiatan tersebut sempat diunggah di akun Facebook Kabupaten Kendal yang diberi keterangan dengan “Hari Kebangkitan PKI”. Setelah mendapat tanggapan keras dan menjadi polemik dari beberapa masyarakat, akhirnya gambar tersebut dihapus.
Arief Sudibyo, salah seorang pengurus Ormas Pemuda Pancasila Kendal yang ikut mendatangi rumah Kelana, mengatakan, mereka hendak meminta klarifikasi mengenai acara dan foto tersebut. PP, kata dia, meminta Kenala menghapus segala atribut berbau PKI yang diunggah ke Facebook Kabupaten Kendal.
“Kami juga berharap kepada pemegang admin akun Facebook Kabupaten Kendal supaya lebih selektif dalam menerima postingan dari masyarakat, terutama yang bisa membuat Kendal tidak kondusif,” kata Arif.
Kelana juga diminta agar menghapus tulisan genjer-genjer di dinding rumahnya. Sebab, genjer-genjer identik dengan PKI.
Ketua Pemuda Pancasila Kendal, Gufroni, menilai, aparat kecolongan dengan terselenggaranya acara tersebut. Pasalnya Tap MPRS XXV/1966 tentang pelarangan paham komunis di Indonesia belum dicabut. Sehingga, semua kegiatan berbau PKI tidak diperbolehkan.
“Beberapa hari yang lalu di Kendal ada peringatan kebangkitan PKI tapi dibiarkan begitu saja oleh aparat penegak hukum,” ujar Gufroni.
Menurut Gufroni, Pemuda Pancasila sudah konfirmasi ke pengurus NU dan Ketua GP Ansor Kendal terkait peristiwa tersebut. Namun, pengurus NU dan GP Ansor tidak mengetahui acara tersebut. Saat mengajukan izin tempat, panitia mengaku hendak melakukan kegiatan pentas seni.
Terkait hal itu, Kelana yang dihubungi Kompas.com, mengatakan, kegiatan tersebut hanyalah diskusi tentang peringatan hari kebangkitan nasional dengan tema Kebangkitan Nasional dan Politik Kooptasi Feodal Jawa dalam Revolusi. Kegiatan itu, bukan peringatan hari kebangkitan PKI. Kelana juga membantah adanya foto berjudul “Hari Kebangkitan PKI” yang di-posting di Facabook Kabupaten Kendal.
“Kegiatan itu bukan untuk memperingati hari kebangkitan PKI, tapi hari kebangkitan nasional,” ucap Kelana.
Mengenai tulisan Genjer-genjer di dinding rumahnya, Kelana mengatakan bahwa Genjer-genjer hanyalah lagu daerah asal Banyuwangi dan tidak ada kaitannya dengan PKI.
This post is also available in: Indonesian