Warga Banjar Masean, Desa Batuagung, Jembrana, Bali bakal melakukan pembongkaran terhadap kuburan masal korban tragedi G 30 September tahun 65 yang ada di banjar tersebut. Berbagai persiapan telah dilakukan, mulai penentuan hari, letak kuburan, berikut identifikasi, prosesi upacara telah dipersiapkan jauh-jauh hari.
“Memang di banjar kami ada kuburan masal para korban G30 S,” terang Kelian Adat Masean Ida Bagus Ketut Siwa, Minggu petang (11/10). Menurutnya, kuburan tersebut berada di pinggir jalan desa, tepatnya depan SDN 3 Batuagung. Fakta itu didapat dari pengumpulan data berikut hasil paruman tokoh dan masyarakat serta memintai keterangan sejumlah saksi hidup yang mengetahui peristiwa tersebut.
Dasar pembongkaran atas pertimbangan bahwa lokasi kuburan itu, bukan kuburan yang layak. Selain itu juga atas pertimbangan kejadian aneh yang kerap menimpa warga di banjar tersebut. Rencananya kuburan masal tersebut akan digali pada tanggal 29 November mendatang. Untuk pembongkaran ini, pihak banjar telah menghubungi pihak keluarga korban.
Dari keterangan saksi peristiwa, terdapat 11 kuburan di sana. Sebelumnya sudah ada dua orang yang kuburnya dibongkar pihak keluarga. Saat ini hanya tinggal 9 jasad yang masih terkubur. Dari ke sembilan jasad tersebut identitasnya sudah diketahui berikut alamatnya. 7 Orang berasal dari Desa Batuagung, serta 1 berasal dari Tabanan dan 1 lagi dari Lelateng.
Khusus untuk yang dari luar desa, pihaknya mengaku sedikit terkendala untuk menghubungi pihak keluarganya karena penelusuran yang dilakukan belum membuahkan hasil. Dalam pembongkaran tersebut juga akan dilaksanakan prosesi upacara sesuai Agama Hindu di Bali yakni tulang belulangnya bakal diaben. Semua rangkaian upacara berikut pembongkaran persiapannya sudah 80 persen.
Sumber Merdeka, 10 Okt 2015
This post is also available in: English