lekra

Cendrawasih dari Priangan

2018-04-26T21:15:52+02:00April 26th, 2018|Opini|

26 April, 2018 - 00:02 | Hawe Setiawan* INGATAN kolektif, betapapun retaknya, tersimpan di halaman koran. Laporan Gadis Rasid, "Boekencensuur in Indonesië Blijft Aanhouden", dalam NRC Handelsblad, 28 September 1976, mencatat bahwa 99 judul buku karya para penulis Indonesia dilarang beredar oleh pemerintah Indonesia waktu itu. Kejaksaan Orde Suharto mengaitkan buku-buku itu dengan Partai Komunis Indonesia dan organisasi-organisasi [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Cendrawasih dari Priangan

Ketika Mahasiswa (Masih) Melawan Hantu Orde Baru

2017-09-10T23:21:44+02:00April 5th, 2017|Berita|

Astika Andriani Raharjo | April 05, 2017 “…Mak, ijinkan aku mati dalam keadaan kiri memperjuangkan sejarah yang dikhianati…” Lelaki itu marah. Dengan mata merah, rambut panjang ikal yang berantakan, dan suara parau nan lantangnya, ia bukan lagi menjadi Chandra, Presiden BEM ISBI Bandung, namun seorang anak laki-laki yang di suatu malam hari di tahun 1965, ketika mengantar [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Ketika Mahasiswa (Masih) Melawan Hantu Orde Baru

Henk Ngantung, Seniman dan Gubernur Jakarta Yang Terlupakan

2017-09-22T19:39:29+02:00Agustus 17th, 2016|Opini|

  Sumber : Berdikari Online, 07/07/2013 Dalam sejarahnya, Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tidak hanya pernah dipimpin oleh gubernur yang berasal dari kalangan militer, politisi maupun birokrat karir. Provinsi yang menjadi pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini ternyata juga pernah dipimpin oleh seorang seniman pelukis. Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat.  Sang seniman itu [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Henk Ngantung, Seniman dan Gubernur Jakarta Yang Terlupakan

Seniman Lekra, Besar dan Terhapus dari Sejarahnya Sendiri

2017-09-23T15:49:36+02:00Juni 22nd, 2016|Berita, Opini|

Selain lukisan, Djoko Pekik juga sempat membuat karya seni tanah liat. (CNNIndonesia/Ardita Mustafa) Selain pemimpin negara dan pemuka agama, seniman ialah sosok yang mampu memberikan pengaruh kepada orang banyak. Salah satu yang melegenda ialah kisah tentang organisasi Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang kini seakan terhapus dari sejarah. Dikutip dari buku Historical Dictionary of [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Seniman Lekra, Besar dan Terhapus dari Sejarahnya Sendiri

Mengingat Pulau Buru, Kamp Siberia Rezim Orde Baru

2017-10-07T21:04:07+02:00Maret 19th, 2016|Opini|

Reporter: Petrik Matanasi | 19 Maret, 2016 Film dokumentar Pulau Buru Tanah Air Beta batal ditayangkan perdana di Goethe Institut Menteng Jakarta (16/3/2016). Ancaman dari sejumlah ormas membuat pihak penyelenggara tidak berani menayangkan film yang berkisah tentang dokumentasi Pulau Buru. Apalagi pihak kepolisian juga tidak memberikan izin untuk acara tersebut, tanpa alasan yang jelas. Film [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Mengingat Pulau Buru, Kamp Siberia Rezim Orde Baru

Bachtiar Siagian Dan Misteri Realisme Sosialis Dalam Film Indonesia

2017-10-07T23:11:56+02:00Oktober 29th, 2015|Opini|

Kita tak pernah tahu seperti apa tradisi realisme sosialis dalam film Indonesia, sebagaimana dalam sastra atau lukisan. Bachtiar Siagian adalah sutradara Indonesia dan seniman Lekra yang paling misterius. Karyanya sebagai sutradara film barangkali tinggal kepingan ingatan beberapa orang Indonesia sezamannya yang masih hdiup. Pasca-peristiwa G30S,  tentara membumihanguskan karya-karyanya, bersama film-film bikinan seniman Lekra lainnya seperti [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Bachtiar Siagian Dan Misteri Realisme Sosialis Dalam Film Indonesia

Sejarah Lisan “Para Korban” 65 Sumatera Utara

2017-10-09T00:30:11+02:00September 18th, 2007|Artikel|

Prolog Untuk Mengarifi Sejarah Lokal di Sumatera Utara Oleh: J. Anto Suatu waktu, ketika perkawanan saya dengan beberapa eks tapol 65 di Sumatera Utara tergolong sudah cair, Karnaen Djambak , salah seorang eks tapol 65 yang pernah saya wawancara, meminta bantuan untuk memfoto-copy- kan beberapa buku dan artikel seputar Peristiwa G 30 S 1965. Ia [...]

Komentar Dinonaktifkan pada Sejarah Lisan “Para Korban” 65 Sumatera Utara
Go to Top